entri populer

entri populer

Minggu, 17 Februari 2013

Malam Ini

Malam Ini
By Powerslaves

Tetaplah di sampingku walau malam tiba
Lepaslah rindu ini sampai fajar tiba
Matahari menanti, bulan pun berhentilah
Malam ini akulah milikmu,
lupakan yang ada
Malam ini dekaplah diriku,
lepaskan tangismu

Lupakan esok hari walau waktu habis (walau waktu habis)
Apapun yang terjadi ikutlah bersamaku
Matahari menanti, bulan pun berhentilah

Kaulah pengantinku di malam dingin, alam bersaksi
Jalan masih panjang dan panjang berliku


Tentang Band PowerSlaves

PowerSlaves Adalah sebuah band yang membawakan musik Rock 'n Roll dan Blues, berdiri sekitar April 1991 di Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Diawali pertemuan Anwar Fatahilah (Bass) dengan Heidi Ibrahim (Vocal) yang memiliki kecocokan dalam konsep musik.

Setelah merekrut pendukung lainnya yaitu Kolem (Guitar), Randy (Guitar), Vidi Widi (Drum) dan Wiwiek (Kibor), akhirnya band Power Slaves ini berdiri dengan kekuatan yang solid. Nama Power Slaves diambil dari Ensiklopedia yang artinya sekelompok tentara Nabi Musa AS yang memiliki kekuatan dari dalam. Tapi bagi mereka ada penjabaran khusus yaitu kekuatan untuk menghasilkan musik keras tetapi tetap harmonis.

Kekuatan musik Power Slaves adalah musik rock yang harmonis, maka tak heran banyak kalangan yang mengatakan saat itu, Power Slaves adalah terjemahan musik dari band Top dunia Guns N Roses dan Led Zepplin. Power Slaves mulai terkenal di industri musik Indonesia setelah merilis album pertama yang berjudul "Metal Kecil" pada tahun 1991 yang menghasilkan single hit "Impian". Hingga tahun 2004 Power Slaves telah menghasilkan 5 album: Metal Kecil (1991), Metal Kartun (1996), Kereta Rock 'n Roll (1998), Power Slaves (2001) dan Gak Bakal Mati (2004).

Namun hingga saat ini nama Power Slaves tidak lagi terdengar merilis album baru di industri musik Indonesia, setelah keluarnya Andry Franzzy (Guitaris) dan bergabung dengan Boomerang.

Demikianlah sejarah singkat berdirinya grup band PowerSlaves dan kisah perjalanan karirnya. Semoga tulisan ini dapat memberikan sedikit gambaran tentang PowerSlaves.

Diambil dari :

Berwarna penuh makna

Berwarna penuh makna

Hidup Mengalir seperti Air,

Berhembus seperti Angin,
Membara seperti Api,
Tenang seperti tanah,
Resapi dan Nikmati Alam Ini.
Itulah Hidup yang harus kita lalui,
Gak perlu mengeluh,
Lelah pasti,
Anggap semua yang berlalu jadi kenangan dan pelajaran,

Lalu kita akan menjadi manusia yang kita mau,

Sehingga dirimu akan merasa menjadi orang yang paling Berwarna dan Penuh Makna….




       Diambi dari :

Cinta ‘Kan Membawamu Kembali



Cinta ‘Kan Membawamu Kembali
By Dewa 19

Tiba saat mengerti, jerit suara hati
Letih meski mencoba
Melabuhkan rasa yang ada

Mohon tinggal sejenak, lupakanlah waktu
Temani air mataku, teteskan lara
Merajut asa, menjalin mimpi, endapkan sepi-sepi

Cinta ‘kan membawamu,
kembali disini, menuai rindu, membasuh perih
Bawa serta dirimu,
dirimu yang dulu, mencintaiku, apa adanya

Saat dusta mengalir, jujurkanlah hati
Genangkan batin jiwamu, genangkan cinta
Seperti dulu, saat bersama, tak ada keraguan



Tentang Band Dewa 19

Dewa 19 adalah sebuah grup musik yang dibentuk pada tahun 1986 di Surabaya, Indonesia. Grup ini telah beberapa kali mengalami pergantian personel dan formasi terakhirnya sebelum dibubarkan pada tahun 2011 adalah Ahmad Dhani (kibor), Andra Junaidi (gitar), Once Mekel (vokal), Yuke Sampurna (bass) dan Agung Yudha (drum). Setelah merajai panggung-panggung festival di akhir era 1980-an, Dewa 19 kemudian hijrah ke Jakarta dan merilis album pertamanya pada tahun 1992 di bawah label Team Records.

Grup ini telah meraih kesuksesan sepanjang dekade 1990-an dan 2000-an melalui serangkaian lagu-lagu bergenre rock dan pop. Album yang mereka rilis nyaris selalu mendapat sambutan bagus di pasaran, bahkan album mereka yang dirilis tahun 2000, Bintang Lima, merupakan salah satu album terlaris di Indonesia dengan penjualan hampir 2 juta keping. Pada tahun 2005, majalah Hai menobatkan Dewa 19 sebagai band terkaya di Indonesia dengan pendapatan mencapai lebih dari 14 miliar setahun. Di tengah kesuksesan yang diraihnya, grup ini sempat beberapa kali tersandung masalah hukum, termasuk masalah pelanggaran hak cipta dan perseteruan dengan ormas Islam.

Sepanjang perjalanan kariernya, Dewa 19 telah menerima banyak penghargaan, baik BASF Awards maupun AMI Awards. Mereka juga pernah meraih penghargaan LibForAll Award di Amerika Serikat atas kontribusi mereka pada upaya perdamaian dan toleransi beragama. Pada tahun 2008, Dewa 19 masuk ke dalam daftar "The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa" oleh majalah Rolling Stone. Dewa diakui sebagai salah satu legenda atau ikon terbesar dalam sejarah musik populer Indonesia.

1986–1991: Awal pembentukan

Ahmad Dhani merupakan salah satu pendiri grup musik Dewa 19.Dewa pertama kali dibentuk pada tahun 1986 oleh empat orang siswa SMP Negeri 6 Surabaya. Nama Dewa merupakan akronim dari nama mereka berempat: Dhani Ahmad (keyboard, vokal), Erwin Prasetya (bass), Wawan Juniarso (drum) dan Andra Junaidi (gitar). Mereka memiliki markas tempat berlatih di rumah Wawan di Jalan Darmawangsa Dalam Selatan No. 7, yang terletak di komplek Universitas Airlangga.

Dewa yang awalnya muncul dengan musik yang lebih pop, kemudian berubah haluan menjadi jazz setelah Erwin memperkenalkan musik jazz ke grup ini. Wawan yang merupakan penggemar berat musik rock kemudian memutuskan keluar pada tahun 1988 dan bergabung dengan Outsider yang antara lain beranggotakan Ari Lasso. Posisi Wawan kemudian digantikan oleh Salman dan nama Dewa pun diubah menjadi Down Beat, yang diambil dari nama majalah jazz terbitan Amerika Serikat. Di kawasan Jawa Timur dan sekitarnya, nama Down Beat waktu itu cukup terkenal, terutama setelah berhasil merajai panggung festival. Sebut saja Festival Jazz Remaja se-Jawa Timur, juara I Festival band SLTA '90 atau juara II Jarum Super Fiesta Musik.

Ketika nama Slank berkibar Wawan kembali dipanggil untuk menghidupkan Dewa, dengan mengajak pula Ari Lasso. Nama Down Beat pun berubah menjadi Dewa 19, karena waktu itu rata-rata usia personelnya 19 tahun. Kali ini, Dewa 19 hadir dengan mencampuradukkan beragam musik jadi satu: pop, rock, bahkan jazz, sehingga melahirkan alternatif baru bagi khasanah musik Indonesia saat itu.

Salah seorang teman sekelas Wawan, Harun ternyata tertarik pada konsep tersebut dan menawarkan investasi sebesar Rp 10 juta untuk memodali teman-temannya membuat master rekaman. Karena di Surabaya tidak ada studio yang memenuhi syarat, mereka terpaksa pergi hijrah ke Jakarta meskipun dengan modal yang pas-pasan.

Diambil dari :